CATATAN 14 FEBRUARI
Ada Apa Demokrasi Kita Hari Ini?
14 Februari Pukul 07:30
Apakah Demokrasi Kita Sudah Matang?
Sudah berakhir dengan belbagai polemik dari setiap kubu perlawan, tragedi simpang siur yang selama ini berkumandang lewat udara, kini terpecahkan pada hari kasih sayang yang berlalu, demokrasi menjadi tolak ukur dalam keluarga entah apa kapasitas hanya menjadi wacana tanpa implementasi melainkan kedekatan adalah faktor yang bersifat urgensi.
Kini kita masih menunggu barahan api yang kita bakar pada 14 hari di bulan Febuari, apakah api akan terus membara dan memanas ataukah mati lalu meninggalkan debu.
Fiktif dan fakta sudah kita pecahkan lalu kita menunggu keajaiban.
Setiap kubu selalu membakar memberikan setiap peringatan bahwa kita sedang berada di puncak klasemen, tapi nyatanya yang menjadi ilusi tanpa solusi adalah kekonyolan yang paling hakiki, Lantas mengapa demikian...? Sebab radiasi atau gejolak yang sedang terjadi di sekitar kita adalah hambatan yang bertolak belakang antara keluarga, teman dan bahakan pribadi kita sendiri, tiga poin ini menjadikan sebuah indikasi dimna kebencian antara keluarga,.teman dan bahakan kebencian didalam diri kita sendiri, semua ini bersumber dari politik Pragmatis dimana saingannya adalah keluarga kita sendiri yang menimbulkan kekacauan, kebencian, dan bahakan saling serang argumentasi tanpa melihat status dalam diri kita yaitu saya siapa dan kamu siapa.
Sebagi kaum milenial perlu memfilter kembali beberapa kasus ini sebagai kajian dimna sumbernya dari dalam diri yang kontekstual pada pemahaman keunikan diri.
1998 Soeharto di lengserkan sebagai bentuk perlawanan kaum mudah melawan pemimpin ditaktor, hari ini kita sebagai kaum mudah harus melawan bentuk politik yang mengatasnamakan kekeluargaan, kenpa demikian ?
Sebab, Jika kita berpatokan pada politik kekeluargaan maka barang tentu kapasitas dan ektabilitas tidak terukur kembali bagi kaum muda yang punya akal sehat dan pemikiran yang kritis..
Pemuda hari ini adalah harapan masa depan, masa depan bukan hanya untuk pribadi melainkan untuk lingkungan dan juga bagaimana cara berkontribusi untuk Bangsa ini, dan pada saat ini kesadaran para pemuda masih sangat minim dimana, para milenial lebih memilih gadget dari pada melihat kondisi dilingkungan kita sekarang.
14 Februari Pukul 16:00
Disini kita mengukur kembali siap yang punya kekuatan keluarga paling banyak dalam konteks demokrasi.
Penghitungan hasil suara secara kekeluargaan ? Kenapa dikaitkan dengan keluarga sebab kapasitas bukan lagi menjadi tolak ukur melainkan kekuatan dalam keluarga adalah faktor utama.
Berbagi dinamika di setiap proses ditemukan dalam adegan ini, garis vertikal di balas horizontal sengaja di pasang rapi agar tidak ada indikasi kecurangan yang terjadi.
Kita sudah memasuki ranah kekeluargaan lantas kita masih dipantau oleh keluarga kita sendiri, inilah kepedulian yang paling baik di ajang demokrasi, demokrasi kali ini bukan sekedar memilih pemimpin melainkan menciptakan suasana keakraban dalam keluarga dan tak lazim pula sebagai bentuk kepedulian diri kita terhadap keluarga dan orang tua kita, dimana yang selama ini mereka menginginkan kita untuk selalu mendampingi tetapi hari kemarin yang menemukan jawaban bawah setiap insan dalam keluarga semestinya harus saling berdampingan dan melengkapi, dan bahakan selama ini kita sibuk dengan kepribadian kita baik gadget entah itu Facebook, dan Instagram atau bahakan Tik Tok an tapi hari kemarin menjelaskan bawah suasana kekeluargaan adalah sebuah keharmonisan dalam wadah silaturahmi.
15 Februari Dini Hari pukul 03:00
Kita kembali menulis lembaran sejarah yang tertata rapi di setiap kertas putih, huruf dan angka begitu rapi, indah seperti seorang ibu yang setia membela kebenaran untuk anak anaknya, dan rapi seperti sulaman jari lembut seorang ibu serta gagah dan kokoh bagaikan pundak seorang ayah yang memikul beban untuk anak anaknya, drama 12 atau 16 tahun yang orang tua berikan atau tanamkan terhadap anak anaknya memberikan bukti nyata bawah merka siap membela bentuk ketidakadilan dan kesewenang-wenangan.
Hingga kini terciptanya sebuah sejarah bawah keluarga adalah faktor utama dalam sebuah keberhasilan, Lantas kebersamaan menjadi apa ? Apa adanya sebab bersama bukan berarti menjadi satu melainkan memberikan penopang untuk memilih mana baik dan mana buruk.
Lalu demokrasi kita sekarang baik ? Pandangan saya sangat buruk......
Tamat......
Galit, 19 Febuari 2024| F.Rian
Komentar
Posting Komentar